Selasa, 08 Januari 2013

BIMBINGAN DAN KONSELING




A.    Peran Bimbingan dan konseling di Sekolah

1.      Peran bimbingan dan konseling dalam pendidikan disekolah
Bila tujuan pendidikan pada akhirnya adalah pembentukan manusia yang utuh, maka proses pendidikan harus dapat membantu siswa mencapai kematangan emosional dan social sebagai individu dan anggota masyarakat selain mengembangkan intelektualnya. Bimbingan konseling menangani masalah-masalah atau hal-hal diluar bidang garapan pengajaran, tetapisecara tidak langsung menunjang tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran disekolah itu. Kegiatan ini dilakukan melalui layanan khusus terhadap semua siswa agar dapat mengembangkan dan memanfaatkan kemampuannya secara penuh (Montensens & Schemuller , dikutip oleh Soetjipto&Raflis K., 2009: 64)
Bimbingan dan konseling semakin dirasakan perlu keberadaannya disetiap sekolah. Hal ini didukung oleh berbagai macam factor seperti dikemukakan Koestroer Partowisasto dalam Soetjipto&Raflis K ( 2009: 64) yaitu:
a.       Sekoalah merupakan lingkungan hidup kedua setelah rumah
b.      Para siswa yang usianya relatip masih muda sangat membutuhkan bimbingan
Lundquist dan Chamel dalam Soetjipto & Raflis K ( 2009:65) menyatakan bahwa kehadiran konselor dapat meringankan tugas guru.
Konselor dan guru merupakan suatu tim yang sangat penting dalam kegiatan pendidikan. Keduanya dapat saling menunjang terciptanya proses pembelajaran lebih efektif. Oleh karena itu kegiatan bimbingan dan konseling tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan sekolah.

2.      Peran Bimbingan dan Konseling dalam Pembelajaran siswa
Dalam proses pembelajaran setiap guru menginginkan agar siswanya memilik hasil yang baik dan memuaskan, akan tetapi dalam kenyataannya yang terjadi adalah  tak sesuai keingian karena berbagai macam kesulitan dalam belajar. Sebagai tandanda  siswa mengalami kesulitan menurut Abu Ahma dalam Soetjipto & Raflis K. (2009:65)  bisa diketahui dari gejala :
a.       Hasil belajar rendah
b.      Hasil yang dicapai tidak sesuai dengan usaha yang dilakukannya
c.       Menunjukan sikap yang kurang wajar
d.      Menunjukan tingkah laku yang berlainan seperti suka bolos, mengganggu dsb.

Siswa yang mengalami kesulita belajar kadang ada yang mengerti bahwa ia memiliki masalah tetapi tidak tahu bagaimana mengatasinya, dan ada yang tidak mengerti kepada siapa ia harus meminta bantuan dalam menyelesaikan masalahnya,. Apabila masalah itu belum teratasi mereka mungkin tidak dapat belajar dengan baik.
Dalam kondisi tersebut maka bimbingan dan konseling dapat memberikan layanan dalam:
a.       Bimbingan belajar
b.      Bimbingan soisl
c.       Bimbingan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi.

B.     Tujuan Bimbingan dan konseling di Sekolah
Tujuan pelayanan bimbingan adalah agar konseli dapat :

a.       Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya di masa akan datang.

b.      Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang di milikinya secara optimal.

c.       Menyesuaikan diri dengan lingkungan

d.      Mengatasi hambatan dan kesulitan yang di hadapinya.

 Tujuan khusus bimbingan dan konseling di sekolah, diuraikan  H.M. Umar,dkk dalam Anas Salahudin (2010: 23) sebagai berikut.
  1. Membantu siswa-siswa untuk mengembangkan pemahaman diri sesuai dengan kecakapan ,minat,pribadi,hasil belajar,serta kesempatan yang ada.
  2. Membantu  siswa-siswa  untuk mengembangkan motif-motif dalam belajar,sehingga  tercapai kemajuan   pengajaran yang berarti.
  3. Memberikan dorongan di dalam pengarahan diri, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan keterlebitan diri dalam proses pendidikan.
  4. Membantu siswa-siswa untuk memperoleh kepuasan pribadi dalam penyesuaian diri secara maksimum terhadap masyarakat .
  5. Membantu siswa-siswa untuk hidup di dalam kehidupan yang seimbang dalam berbagai aspek fisik, mental, dan social.

Adapun tujuan bimbingan bagi sekolah:

a.       Menyusun dan Menyesuaikan data tentang siswa yang bermacam-macam.

b.      Mengadakan penelitian siswa darilatar belakangnya

c.       Membantu menyelenggarakan kegiatan perantara bagi pera guru dan personil lainya yang berhubungan dengan kegiatan bimbingan.

d.      Mengadakan penelitian lanjutan terhadap siswa-siswa yang telah meninggalkan.

Secara Umum dapat dikemukakan bahwa tujuan layanan bimbingan dan konseling adalah membantu mengatasi berbagai macam kesulitan yang dihadapi siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. 

C.    Fungsi  Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Uman Suherman dalam Anas Salahudin ( 2010 :24) menyatakan bahwa dasar pemikiran penyelenggaran bimbingan dan konseling di sekolah/madasah, bukan semata-mata terletak  pada ada atau tidak adanya landasan hukum (perundang-undangan)atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik, yang selanjutnya disebut konseli, agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya (menyangkut asfek fisik, emosi, intelektual, social, dan moral-spiritual).
Adapun fungsi khusus bimbingan dan konseling, yakni khususnya di sekolah, menurut  H.M. Umar, dkk dalam Anas salahudin (2010:129)  yaitu :


a.       Menolong anak dalam kesulitan belajarnya.

b.      Berusaha memberikan pelajaran yang sesuai dengan minat dan kecakapan dengan anak-anak.

c.       Member nasihat kepada anak yang akan berhenti dari sekolahnya.

d.      Memberi petunjuk kepada anak-anak yang melanjutkan balajarnya, dan sebagainya.

D.    Jenis Layanan dalam Kegiatan Bimbinngan dan Konseling Di Sekolah
Jenis-jenis layan bimbingan dan konseling  menurut Erman A. dan Prayitno (2004:253)  yaitu
a.       Layanan  orientasi
b.      Layanan  informasi
c.       Layanan penempatan dan penyaluran
d.      Layanan bimbingan  belajar
e.       Layanan konseling perseorangan
f.       Layanan Bimbingan dan Konseling kelompok
Orang yang menjadi pembingbing di sekolah,  ada dua kemungkinan yaitu pembingbing di sekolah di pegang oleh orang yang khusus di didik menjadi konselor. Atau guru pembingbing. (Bimo Walgito, 2010 : 241 )
Menurut penulis bimbingan dan konseling sangat menunjang keberhasilan tercapainya tujuan pendidikan dan  berhasil atau tidaknya program bimbingan dan konseling di sekolah bergantung pada pelaksanaan bimbingan itu sendiri


DAFTAR PUSTAKA
Salahudin, Anas. Bimbingan & Konseling. Bandung: CV Pustaka Sedia. 2010
Amati, Erman & Priyanto. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2004
Walgito, Bimo. Bimbingan+Konseling[Studi&Karier]. Yogyakarta: CP Andi Offset. 2010
Kosasi, Raflis & Soejipto. Propesi Keguruan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2009
Nazarudin, Asep & Dede K. Modul Bimbingan dan Konseling. Karawang: UNSIKA. 2011

1 komentar: