A.
Peran
Bimbingan dan konseling di Sekolah
1.
Peran
bimbingan dan konseling dalam pendidikan disekolah
Bila
tujuan pendidikan pada akhirnya adalah pembentukan manusia yang utuh, maka
proses pendidikan harus dapat membantu siswa mencapai kematangan emosional dan
social sebagai individu dan anggota masyarakat selain mengembangkan
intelektualnya. Bimbingan konseling menangani masalah-masalah atau hal-hal
diluar bidang garapan pengajaran, tetapisecara tidak langsung menunjang
tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran disekolah itu. Kegiatan ini
dilakukan melalui layanan khusus terhadap semua siswa agar dapat mengembangkan
dan memanfaatkan kemampuannya secara penuh (Montensens & Schemuller ,
dikutip oleh Soetjipto&Raflis K., 2009: 64)
Bimbingan
dan konseling semakin dirasakan perlu keberadaannya disetiap sekolah. Hal ini
didukung oleh berbagai macam factor seperti dikemukakan Koestroer Partowisasto
dalam Soetjipto&Raflis K ( 2009: 64) yaitu:
a.
Sekoalah merupakan lingkungan hidup
kedua setelah rumah
b.
Para siswa yang usianya relatip masih
muda sangat membutuhkan bimbingan
Lundquist
dan Chamel dalam Soetjipto & Raflis K ( 2009:65) menyatakan bahwa kehadiran
konselor dapat meringankan tugas guru.
Konselor
dan guru merupakan suatu tim yang sangat penting dalam kegiatan pendidikan.
Keduanya dapat saling menunjang terciptanya proses pembelajaran lebih efektif.
Oleh karena itu kegiatan bimbingan dan konseling tidak dapat dipisahkan dengan
kegiatan sekolah.
2.
Peran
Bimbingan dan Konseling dalam Pembelajaran siswa
Dalam
proses pembelajaran setiap guru menginginkan agar siswanya memilik hasil yang
baik dan memuaskan, akan tetapi dalam kenyataannya yang terjadi adalah tak sesuai keingian karena berbagai macam
kesulitan dalam belajar. Sebagai tandanda
siswa mengalami kesulitan menurut Abu Ahma dalam Soetjipto & Raflis
K. (2009:65) bisa diketahui dari gejala
:
a. Hasil
belajar rendah
b. Hasil
yang dicapai tidak sesuai dengan usaha yang dilakukannya
c. Menunjukan
sikap yang kurang wajar
d. Menunjukan
tingkah laku yang berlainan seperti suka bolos, mengganggu dsb.
Siswa
yang mengalami kesulita belajar kadang ada yang mengerti bahwa ia memiliki
masalah tetapi tidak tahu bagaimana mengatasinya, dan ada yang tidak mengerti
kepada siapa ia harus meminta bantuan dalam menyelesaikan masalahnya,. Apabila
masalah itu belum teratasi mereka mungkin tidak dapat belajar dengan baik.
Dalam kondisi tersebut
maka bimbingan dan konseling dapat memberikan layanan dalam:
a. Bimbingan
belajar
b. Bimbingan
soisl
c. Bimbingan
dalam mengatasi masalah-masalah pribadi.
B.
Tujuan
Bimbingan dan konseling di Sekolah
Tujuan pelayanan
bimbingan adalah agar konseli dapat :
a. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya di masa akan datang.
b. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang di milikinya secara optimal.
c. Menyesuaikan diri dengan lingkungan
d. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang di hadapinya.
Tujuan khusus bimbingan dan konseling di sekolah, diuraikan H.M. Umar,dkk dalam Anas Salahudin (2010: 23) sebagai berikut.
- Membantu siswa-siswa untuk mengembangkan pemahaman diri sesuai dengan kecakapan ,minat,pribadi,hasil belajar,serta kesempatan yang ada.
- Membantu siswa-siswa untuk mengembangkan motif-motif dalam belajar,sehingga tercapai kemajuan pengajaran yang berarti.
- Memberikan dorongan di dalam pengarahan diri, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan keterlebitan diri dalam proses pendidikan.
- Membantu siswa-siswa untuk memperoleh kepuasan pribadi dalam penyesuaian diri secara maksimum terhadap masyarakat .
- Membantu siswa-siswa untuk hidup di dalam kehidupan yang seimbang dalam berbagai aspek fisik, mental, dan social.
Adapun tujuan bimbingan bagi sekolah:
a. Menyusun dan Menyesuaikan data tentang siswa yang bermacam-macam.
b. Mengadakan penelitian siswa darilatar belakangnya
c. Membantu menyelenggarakan kegiatan perantara bagi pera guru dan personil lainya yang berhubungan dengan kegiatan bimbingan.
d. Mengadakan penelitian lanjutan terhadap siswa-siswa yang telah meninggalkan.
Secara
Umum dapat dikemukakan bahwa tujuan layanan bimbingan dan konseling adalah
membantu mengatasi berbagai macam kesulitan yang dihadapi siswa sehingga
terjadi proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.
C.
Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Uman
Suherman dalam Anas Salahudin ( 2010 :24) menyatakan bahwa dasar pemikiran
penyelenggaran bimbingan dan konseling di sekolah/madasah, bukan semata-mata
terletak pada ada atau tidak adanya
landasan hukum (perundang-undangan)atau ketentuan dari atas, namun yang lebih
penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik, yang selanjutnya
disebut konseli, agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai
tugas-tugas perkembangannya (menyangkut asfek fisik, emosi, intelektual,
social, dan moral-spiritual).
Adapun
fungsi khusus bimbingan dan konseling, yakni khususnya di sekolah, menurut H.M. Umar, dkk dalam Anas salahudin (2010:129) yaitu :
a. Menolong anak dalam kesulitan belajarnya.
b. Berusaha memberikan pelajaran yang sesuai dengan minat dan kecakapan dengan anak-anak.
c. Member nasihat kepada anak yang akan berhenti dari sekolahnya.
d. Memberi petunjuk kepada anak-anak yang melanjutkan balajarnya, dan sebagainya.
D.
Jenis
Layanan dalam Kegiatan Bimbinngan dan Konseling Di Sekolah
Jenis-jenis
layan bimbingan dan konseling menurut Erman
A. dan Prayitno (2004:253) yaitu
a. Layanan orientasi
b. Layanan informasi
c. Layanan
penempatan dan penyaluran
d. Layanan
bimbingan belajar
e. Layanan
konseling perseorangan
f. Layanan
Bimbingan dan Konseling kelompok
Orang
yang menjadi pembingbing di sekolah, ada
dua kemungkinan yaitu pembingbing di sekolah di pegang oleh orang yang khusus
di didik menjadi konselor. Atau guru pembingbing. (Bimo Walgito, 2010 : 241 )
Menurut
penulis bimbingan dan konseling sangat menunjang keberhasilan tercapainya
tujuan pendidikan dan berhasil atau
tidaknya program bimbingan dan konseling di sekolah bergantung pada pelaksanaan
bimbingan itu sendiri
DAFTAR PUSTAKA
Salahudin, Anas. Bimbingan & Konseling. Bandung: CV
Pustaka Sedia. 2010
Amati, Erman &
Priyanto. Dasar-Dasar Bimbingan dan
Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2004
Walgito, Bimo. Bimbingan+Konseling[Studi&Karier].
Yogyakarta: CP Andi Offset. 2010
Kosasi, Raflis &
Soejipto. Propesi Keguruan. Jakarta:
PT. Rineka Cipta. 2009
Nazarudin, Asep &
Dede K. Modul Bimbingan dan Konseling.
Karawang: UNSIKA. 2011
Thank's Infonya Bray .. !!!
BalasHapuswww.bisnistiket.co.id